RSS

elewati jalan raya puputan yang penuh dengan pohon pohon yang rindang hingga sampai di sbuah perempatan jalan, aku selalu menyepatkan mengarahkan pandangan ku ke sebuah bangunan gedung di sudut perempatan jalan itu. Sebuah gedung tinggi dengan derertan huruf berwarna biru. PT. Telkom Kandatel Denpasar. dan sesuatu jauh di alam pikiranku akan datang secara tiba tiba entah dari mana.
Ini adalah kesekian kalinya semua memory itu seperti bangkit dari masa lalu. Dan setiap kalinya itu juga selalu berusaha untuk ku simpan kembali tanpa harus ada yang tercecer. Tak satupun aku ingin semua memory itu tercecer. Aku mengerti semua yang telah lalu harus aku simpan dalam sebuah kotak virtual yang disebut dengan 'kenangan'.

Aku menyandarkan kepalaku di kursi. Demi mengatasi kelemahan ku, ku tulis semua memory itu sebagai sebuah cerita masa lalu.
Tapi setiap kali kenangan itu datang, kamu juga akan hadir. Dan seperti aku tak pernah terluka atau kecewa, aku akan selalu menyambut penuh harap. Kamu hadir seperti baru datang dari alam masa laluku dan kembali dengan membawa seribu kesejukan untuk hati yang gersang. Setiap kali itu pula kamu akan mengatakan satu kalimat dengan lembut, "Please forgive me".
Aku tak pernah mengerti tentang itu. Kenapa "Please forgive me?", forgive untuk salah yang mana? kmu g pernah salah apa apa, jikalaupun ada yang salah itu pasti aku, karena seandainya semua rasa itu tak ada dan tak pernah ada, maka luka itu pun juga tak kan pernah ada. Atau sekalipun mengecewakan dan membiarkan perasaan dan kerinduan ini berjalan sepihak itu adalah sebuah kesalahan, dan telah dimaafkan, mungkinkah yang telah membuat kecewa itu akan direvisi sehingga kerinduan itu tak harus berjalan sepihak dan tak perlu ada luka? tapi sekarang kurasa semua sangat tidak mungkin demi mengingat kamupun sdah tdk sendiri lagi, atau mungkin aku memang sok tahu, he.he... entahlah...

Salah padamu itu tak pernah ada wick, sehingga setiap kali kata itu terucap, aku tak pernah menemukan sesuatu yang harus dimaafkan, karena setelah kata itu, kamu pun akan menghilang lagi bersama mimpi...
Atau mungkin memang sebenarnya kamu gak pernah hadir dan gak akan pernah hadir, Semua yang ada hanyalah fantasy ku saja. Bahwa semua cerita yang kemarin pun hanyalah sebuah fantasy yang aku ciptakan sendiri. Iya bahkan selama bertahun tahun ini kita tidak pernah bertemu. Bertemu adalah untuk sesuatu hal yang sangat penting dan itu pun hanya sebentar. Dan sekarang semuanya sudah tak ada..

aku menghela nafas panjang... meski takkan pernah mampu menghalau himpitan yang terasa semakin berat di rongga dada.
dan bayang bayang itu pun masih terus mengalir, berganti ganti berlari hari ke hari di masa lalu dan menciptakan lagi fantasy yang lain, yang akan selalu kunikmati dalam kesendirian yang panjang, entah sampai kapan....



When ever sang my songs,
On the stage, on my own
When ever said my words,
Wishing they would be heard
I saw you smiling at me,
Was it real, or just my fantasy?
You'd always be there in the corner,
Of this tiny little bar...

My last night here for you,
Same old songs, just once more
My last night here with you?
Maybe yes, maybe no
I kind of liked it your way,
How you shyly placed your eyes on me
Oh, did you ever know?
That I had mine on you...

Darling, so there you are,
With that look on your face,
As if you're never hurt,
As if you're never down
Shall I be the one for you
Who pinches you softly, but sure,
If frown is shown then
I will know that you are no dreamer

So let me come to you,
Close as I want to be,
Close enough for me
To feel your heart beating fast,
And stay there as I whisper,
How I loved your peaceful eyes on me
Did you ever know?
That I had mine on you...

Darling, so share with me
Your love if you have enough,
Your tears if you're holding back,
Or pain if that's what it is
How can I let you know
I'm more than the dress and the voice,
Just reach me out then
You will know that you're not dreaming

Darling, so there you are,
With that look on your face,
As if you're never hurt,
As if you're never down
Shall I be the one for you
Who pinches you softly, but sure,
If frown is shown then
I will know you are no dreamer...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Come on darling
Come on look in to the star and the moon
They shine brightly
In your sky
In my sky
And that.. was our sky

Come on darling
Come on look in to the star and the moon
They smile sweetly
For you
For me.
And that.. was our smile

Come on darling
Come on recall
Although everything has been nothing

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


"Besok sahabat ku berangkat ke jakarta. Rasanya baru kemarin dia merengek memohon padaku agar dibantu mencari pekerjaan di Denpasar. Pekerjaan apa saja dia mau. Dia ingin sekali kerja di Denpasar bersama ku. Tapi aku sudah berusaha sekuat aku bisa dengan segala keterbatasanku. Aku bukan siapa siapa disini, aku juga kerja sama orang disini. Bahkan aku sampai minta bantuan mu kan Wick, untuk cari informasi lowongan kerja di restourant karena dulu waktu di Karangasem, dia kerja di sebuah restourant di Candi Dasa. Setidaknya dia punya sedikit pengalaman tentang itu. Ach.. tapi mungkin kamu sudah lupa wick.
Beberapa kali dia kuberikan info yg ku dapat dari mu, tak satupun lamaran nya lolos. Tapi akhirnya, dia mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan Cargo di jl.cargo permai Denpasar, walau masih berstatus tenaga kontrak. Aku bangga dan sekaligus malu pada Riksa sahabatku itu, karna aku gak mampu mlakukan apa apa untuk membantunya. Dan saat dia bekerja disana pun, sangat amat jarang aku bisa mengunjunginya. Waktu adalah harga mati yang selalu harus ku bayar tunai. Jatah 24 jam dalam sehari tak pernah bisa ku sisakan untuk sekedar mengunjunginya.
Dan tak terasa hari hari berlalu, besok dia harus berangkat ke jakarta untuk pekerjaannya yang baru, tapi kenapa aku malah sedih ya?"

iya,, aku bisa ngerasain kok, tapi itu kan udah jadi pilihannya, mudah mudahan itu yang terbaik untuk masa depannya, emang dia krj apa dsna??

Sebenarnya masih kerjaan yang sama dari perushaan yang sama. Cuma project di Denpasar sudah selesai dan kontrak kerjanya juga sudah berakhir. Dan dia cuma ada dua pilihan, memperpanjang kontrak untuk project di Cikarang atau berenti sampai disitu dan cari kerjaan lain. Waktu itu sekali lagi dia memohon padaku untuk dicarikan pekerjaan lain di Denpasar, tapi hasilnya aku tetap tak mampu melakukan apa apa, aku merasa tak berguna.... dia akhirnya memutuskan untuk memperpanjang kontraknya. dan artinya, jarak antara kami sudah akan semakin jauh..

"Teknologi kan udah canggih Di, bisa komuniksi kapan aja"

Iya aku tahu, sekalipun kami ga akan bertemu lagi sampai tahun tahun nanti, kami masih tetap bisa berkomunikasi. Tapi bisa bersama sahabat saat sedih atau senang adalah sesuatu yang gak bisa digantikan oleh alat alat hasil teknologi canggih sekalipun.

"Tapi kalian cowk, suatu hari dia akan pulang juga kan? bagaimana dengan ku. aku juga punya sahabat, habis Hari Raya Galungan ini dia menikah dan ikut suaminya ke lombok. kami gak akan bertemu lagi"

hh..h iya, kadang aku berfikir, hidup cewk itu unik kayak metamorphosa. Saat sudah waktunya, hidupnya akan berganti kpada lingkungan yg mungkin akan benar benar baru. Kamu nanti jga begitu kan wick? aku tahu hari itu akan datang, cuma aku gak tahu kapan. yang ku tahu saat hari itu datang semua mimpiku harus sudah benar benar ku akhiri.... hiks.. hidupku menyedihkan ya...

Kamu dari tadi hiks2 trus.., ya d nanti klu ak mar'id ak ga kasi undngan .., klo u mar'id ak diundang ga?

Ntahlah wick, mungkin juga enggak. But Thanks wick, thanks for those all storry.

Sampai disini jari tangan ku berhenti mengetik. aku pandangi kursor yang berkedip di layar laptop ku. Aku tak sanggup membayangkan saat hari itu datang. Aku manusia bodoh. Kenapa juga aku menunggu sampai hari itu datang dan membiarkan ruang ruang dalam hati ku kosong dan hanya terisi bayangan byangan semu... entahlah....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

uatu siang yang gerah, sinar matahari cukup terik mengguyur gedung gedung di komplek pertokoan Sudirman Agung, menghasilkan bayangan byangan teduh di sisi yang berlawanan. Di salah satu tembok belakang gedung Kampus Wearnes, di depan deretan bangunan pertokoan… Sebuah telepon umum............
"gimana wick, hari ini kita bisa ketemu?"
"ooh.. ada acara ke denpasar? kemana?"
"banyu sari? itu kan deket kampusku.., sebentar..aku masukin koin lagi dulu.. jadi berarti kita gak bisa ketemu?"
"nganterin temen ke Gramedia? jam brapa?"
"ooh gitu, oke kalo gitu.. jam 4 ya.. di Gramedia.. thanks wick... hati hati di jalan yah.. bye.."
Widi menaruh kembali gagang telepon dan memasukkan sisa koin ke sakunya. Jantungnya sedikit berdegup, diliriknya jam tangannya,.. jam 2 lewat 10 menit.. 2 jam lagi jam 4 sore, dia membayangkan bisa bertemu dengan seseorang yang selama ini selalu mengisi fikirannya.

***
Udara masih cukup gerah walau sesekali angin berhembus menerbangkan debu dan sampah sampah plastik. Gang Mandau tampak lengang, orang orang lebih memilih bersantai di kamar. Tak banyak aktifitas karenaa udara yang panas. Widi tak segera ke kos nya, langkahnya semakin mantap ketika sampai di sebuah gerbang yang pintunya terbuat dari besi bercat warna coklat yang nyaris menyamarkan karat di beberapa bagiannya. Di tengah halaman pekarangan rumah, tumbuh sebatang phon mangga yang tinggi dan daunya sangat rindang...
"Jox..Jox... kao di dalam??"
terdengar suara dengan nada malas dari dalam, kemudian sesosok tubuh telanjang dada dengan rambut acak acakan sambil menggaruk garuk kepala membuka pintu.
"ada apa nde.. gangguin saja kao"
masih setengah enggan Pujox menyapa sahabatnya. Widi memang akrab di panggil Pande oleh Pujox sahabatnya ini. Widi melepaskan ransel dari punggungnya kemudian duduk sambil memainkan gitar di kasur yang dibiarkan di lantai tanpa dipan..
"tidur saja kerja mu jox"
"capek sekali aku, sampe jam 2 pagi aku ngerjain tugas dari Pak David, kao sendiri dari mana saja? tadi aku ke tempatmu tapi gak ada siapa siapa"
"aku ke LAB"
"dasaar manusia LAB, lama lama kepalamu berubah jadi CPU"
sambil menyalakan TV Pujox melanjutkan kata katanya, "heran aku sama kao nde"
"ah kao juga sama, tempo hari kao seharian juga di LAB... eh Jox, sore ini kao ada acara gak?"
"sore ini? nggak.. memang kenapa?"
Widi menaruh gitar, matanya berbinar..
"Kao ikut aku ke Gramedia yak.."
"Ngapain kesana?"
"Beli pisang goreng..... ke Gramedia ngapain, yah cari cari buku lah..."
"Iya, maksudnya nyari buku apa?"
"Kita cari cari contoh2 source code program perpustakaan untuk tugas pemrograman itu, siapa taw disana ada buku yang bisa membantu"
"Tapi aku belum perlu"
"Yah, kao ini.. nanti juga kao perlu.. atau paling tidak kao mungkin bisa nyari buku laen yang ada hubungannya dengan tugas dari Pak David itu?"
"Ya.. ya.. baiklah.., kapan?"
"Kan sudah ku bilang.. sore ini, jam 4 aku sudah harus disana"
"Kenapa jam 4 harus sudah disana?? memang ada apa disana jam 4?"
Pujox mengerutkan keningnya..
"Ah sudahlah, kao siap siap sekarang. Bentar aku ke sini lagi.. thanks boy.. kao memang sahabat sejati, he..he.."
"Ya sudah, sana kao pergi.."
Widi segera mengemasi ranselnya, rumah kosnya cuma selang 2 rumah sebelah kos sahabatnya itu. Sejak Ospek tahun lalu, mereka bertiga jadi akrab bersama Yuda teman kecil Widi yang sampai sekarang jadi teman satu kampus satu kos pula. Mereka akrab mungkin karena sama sama merasa menjadi Mahasiswa Penuh Derita..
Hari sudah semakin sore, sekali lagi Widi menyisir rambutnya serapih mungkin. Yuda teman satu kos nya yang baru saja datang menatapnya heran.
"Tumben skali kamu pulang dari kampus cepat cepat trus tiba tiba sudah rapi"
"Ya aku ada janji sama Dwi"
"Oooh.. pantesan. tapi serius amat kmu, emang yakin dya bakal datang? eh.. tadi Gede titp disket kamu"
"Taruh saja di meja ku, thanks Da..., aku pergi dulu..."
"Sip... Good Luck boy" Yuda mengeleng gelengkan kepala, boy.. boy... baru tau kmu rasanya jatuh cinta
***
Sore di jalan Ida Bagus Oka mulai rame. Orang orang dan kendaraan kendaraan berlalu lalang, dengan tujuan masing masing.
Pujox mencoba mensejajari langkah kaki Widi yang semakin tergesa gesa.
"Nde.. knapa kao buru buru?"
"Pernah kamu pikir jox, kmana ya tujuan orang orang yang lalu lalang ini? setiap hari ada saja yang lewat... kira kira kemana ya tujuan mereka? hi.hi.. seandainya kita disuruh mendata tujuan setiap orang yang berlalu lalang ini yak.. he..he.. bisa botak kepala kao tu.."
"Ditanya kenapa buru..buru.. mlah ngelantur kao.. macam orang gila kao ini"
Widi cuma tertawa kecil. pikirannya trlalu sibuk membayangkan bagaimana nanti bila dia bertemu seseorang yang selama ini ingin sekali ditemuinya. hampir separuh jalan mereka lewati dengan fikiran masing masing, menyusuri trotoar jalan Sudirman sampai kemudian mereka masuk ke pelataran parkir Matahari Mall. Melewati stand busana dan cosmetic, terdapat sebuah eskalator menuju toko buku Gramedia. Toko buku yang cukup terkenal.
Widi menghentikan langkahnya sejenak sebelum memasuki toko, mencoba menenangkan dadanya yang semakin kencang berdegup. Pujox mendahuluinya berbaur dengan orang orang yg sibuk membolak balik halaman halaman berbagai macam buku. Berpindah dari lajur rak buku satu ke lajur yang laen, membongkar tiap deretan buku yang sudah rapi, mencari cari sesuatu yang diinginkan. Tapi lepas dari smua kesibukan itu, Widi malah sibuk mencari sesosok ank cewk brkulit putih dengan rambut sebahu mengenakan kaos berwarna pink.
"Oi.. Ru.. Ru.. psstt.. RU, kao nyari buku apa mau mensurvei orang2?"
"Oh..eh.. diem kao, aku lagi nyari neh...."
"Iya tapi dari tadi kao cuma liat liat orang yang datang, lagi pula nyari buku2 komputer knapa di rak sini, sana tuh.. buku buku komputer"
"Iya.. iya... cuma liat liat aja sini... Jox, jam berapa ini?"
"Udah 45 menit lewat, dari jam 4.. he..he.."
"Serius kao jox.... "
"Jam 4 lewat 20 menit, kenapa emang..?. "
Widi kembali menoleh ke Enterance.. ada banyak orang yang memakai baju pink. Widi berfikir sejenak.. lalu tersenyum dan mendekati salah seorang cewk yang kebetulan memakai kemeja berwaran pink. Agak ragu ragu sejenak, tapi kemudian dia berfikir.. bukan pake kaos tapi kemeja, ah kalo memang bukan dia, nanti dia jg ga kan ngerti. Lalu diambilnya sebuah buku dan dibuka nya, dengan pura pura membaca...
"Aku membawa..kumpulan puisi dan sebuah gembok...."
"Bicara sama siapa kao... gila kao"
"Ahh diem saja kao jox.."
"Baca apa kao, buku visual basic kok ada kumpulan puisi dan gembok... aneh!! "
"Ah gak ngerti kao... tuh kan pergi dia.."
Pujox menohokkan kepalanya mencari cari.. "Siapa??"
"Ah sudahlah..." Widi menghindar dan menghilang dari rak buku yg lain. Pujox menggeleng gelengkan kepalanya. "Ada yang aneh dengan kao..."
***
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 6 sore.. Widi semakin gelisah. tak ada sesok orang pun yang ditemuinya memakai kaos pink dengan rambut sebahu. Tapi dia yakin dwi pasti datang. Lalu dengan setengah keyakinan, dicarinya lagi, dilakukannya lagi hal yang sama pura pura membaca, tapi hasilnya nihil... sampai akhirnya pujox yang sdah mulai jenuh sedari tadinya mengajaknya pulang..
"Ru.. sudah kao dapat bukunya? aku sudah bosan disini.. lagi pula kao cuma mondar mandir saja.."
"Tunggulah jox, 10 menit lagi..."
"Kita sudah dua jam disini, emang sebenarnya kao nyari apa kesini, nyari pisang goreng?? he..he.. pasti gak ada lah..he..he.., atao aku tunggu di luar saja yak.... kao cari pisang goring kao disini"
Widi menghela nafasnya panjang, sekali lagi ia menoleh ke Entrance.. tiba tiba saja rasa ragu datang, teringat apa yang dikatan Yuda. yakin dia datang? hhhh.. mungkin dwi ga kan datang, gak akan pernah datang, dia gak pernah ingin bertemu dengannya. Lalu dihelanya nafas panjang... ada sesuatu terasa sakit di dadanya
"Iya dah jox, kita pulang saja... gak ada yang aku cari disini"
"Hari ini kao aneh sekali nde.."
"Ah biasanya juga aneh.. "

***
Langit senja di ufuk barat sudah mulai kemerahan, burung burung pipit yang bersarang di pohon pohon palm di sepanjang jalan sudirman terbang beramai ramai menuju sarang. Daun daun pohon palm melambai lambai seakan menyambut. Widi menyeret langkahnya yang gontai. Sepanjang perjalanan dia hanya diam. Tak sadar dengan sahabatnya di sampingnya, tak sadar dengan orang orang dan kendaraan kendaraan yang berlalu lalang, seakan dia hanya sedirian. Dunia dirasanya sepi..
"Boy... kenapa kao, dari tadi kao aneh.."
"eh gak apa.. apa" dicobanya tersenyum.
"Jox.. coba kao lihat itu.. WARTUK.. maksdunya apa itu.. kelihatannya itu wartel.."
"Maksudmu??"
"Iya WARTUK itu apa kepanjangannya.."
"Ooh.. WARTUK itu Warung Telekomunikasi Umum.."
"Cuma itu.. lalu "K" nya..."
"Oh ada "K" nya ya..??"
"Lho kan WARTUK, dibelakang ada "K" nya.."
"Oh.. klo gitu berarti.. Warung Telekomunikasi Umum.... Kak..kak.kak.kak...k"
"Lho knapa ketawa.. "K" nya mana?"
"Lah ya itu.. Warung Telekomunikasi Umum.. Kek.kek..kek..kek.."
"ah ga ngerti kao..jox "K" nya belum"
"Kao yang gak ngerti.. ya itu dah "K" nya yang terakhir... Warung Telekomunikasi Umum..... Kik..kik..kikk..kik,.... he.he.."
"Ah gila kao jox.. aku mau nelpon dulu sebentar"
"Kmana lagi kao..."
Tanpa menghiraukan lagi, widi berlari dan masuk ke dalam wartel. Jantungnya berdegup lagi saat memencet nomor.. lalu.. stelah beberapa kali suara tut..tut.., seseorang mengangkat...
"Om swastyastu.., selamat malam"
"Om swastyastu.. selamat malam pak, Kadek Dwi nya ada pak?"
"Kadek? kadeknya keluar.. sudah dari sore tadi, katanya ke denpasar.. ini siapa nggih??"
"Tyang Widi pak, temennya.."
"Oh.. ada pesen?"
"eh nggak pak, bilang saja tyang ada nelpon.., suksma pak"
"oh nggih, nggih, nanti tyang sampaikan"
"nggih.. suksma"
Ditaruhnya kembali gagang telepon, langkahnya semakin gontai pulang ke rumah.... dalam hatinya dia mencoba berkata.. sudahlah.. mungkin Dwi gak jadi mengantar temannya ke Gramedia... atau mungkin dia lupa.. atau mungkin memang gak niat ketemu.. hh..h.. sudahlah..
****
Hari sudah malam, bulan purnama menghadirkan sinarnya menerangi malam. sesekali terdengar suara jangkrik ramai bergurau seakan bernyanyi. Angin malam yang berhembus terasa sangat dingin. Widi mengambil buku dari dalam laci, kumpulan cerita tentang semua mimpi mipi malam yang ditulisnya sendiri. Lama buku itu tak pernah diambilnya, terdiam hingga sampulnya berdebu, di usapnya debu itu, dibacanya setiap cerita lalu tentang dwi.. lalu ditulisnya
“Suatu siang yang gerah, sinar matahari cukup terik mengguyur gedung gedung di komplek pertokoan Sudirman Agung, menghasilkan bayangan byangan teduh di sisi yang berlawanan. Di salah satu tembok belakang gedung Kampus Wearnes, di depan deretan bangunan pertokoan… Sebuah telepon umum............”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dalam kesunyian aku merenung
mengapa terlahir ke dunia
walau jadi manusia
tapi hanya untuk jalani alam derita

Bak anjing buduk
ku hina di mata orang
jadi celaan setiap insan
kala mereka terbahak dapatkan hiburan

Alangkah senangnya si burung elang
terbang bebas di alam raya
bernyanyi riang nikmati lembutnya sang surya
di atas awan dan mega mega

Mungkin hamba berdosa ya Tuhan
sesalkan karuniamu pada hamba
sesalkan hidup yang engkau berikan
rindukan sesuatu yang tak mungkin hamba dapatkan

Tapi teringat pesan Ayah
'jangan pernah sesali hidup ini
kala engkau dapat derita
tabah dan berbahagialah menerimanya
bersyukurlah kala bisa tertawa
jadilah manusia bijaksana
sebagai bekal masa di muka'

Teringat pesan ibu
'bagi dunia mungkin kau hanyalah seseorang
tapi bagi seseorang kau adalah dunia
hingga hidup dan matipun rela diserahkan
hidup pun akan terasa hampa bila harus kehilangan satu dunia
indahnya untaian kata dalam puisi
tak kan seindah kasih kami padamu
Sendu, merdu lantunan melodi kehidupan
adalah anugrah sang maha pencipta'

Ya Tuhan..
hamba percaya
dalam derita ada hikmahnya
kupegang sebagai tinta
tuk warnai jalan hidupku semasa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"kenapa ya... untuk bisa berteman saja kita susah?"
aku diam tak tahu hrus berkata apa...
"Iya wick, tapi Tuhan maha tahu. Beliau tahu yg terbaik untuk mu untuk ku, Beliau tahu kenapa harus begitu. maka setiap kali, aku selalu mengalah dengan kenyataan itu..."
"aku cuma merasa bersalah, dulu aku terlalu jahat sama kamu"
"sudahlah wick, kita lupakan saja, aku juga benar benar minta maaf atas kata2 yg tak pantas itu tadi malam. salam bwat cowkmu yah wick, take care.."
"ok.. bye..."
"good bye wick.."
.......................

baru saja kututup handphone ku dan kumasukkan ke saku. dya sdah berdering lagi dengan suaranya yg aneh sejak jatuh smpe berantakan tadi malam.
"Hello..."
"Hello widi, how are you"
"I'm well, thanks.."
"Widi, l am picking up sample of dress l want placement print on..can we meet at some stage so l can give to you and you can start the artwork?"
"of course amanda, I have a plan to see you tonight, I will be in your villa at seven PM"
"OK great... see u then.. widi, bye.."

pukul 7 lwat 15 menit. Tonny's Villa. aku buru buru memarkir motorku.
aku bergegas membereskan ransel, lalu menuju sebuah deretan bangunan mungil dgn tembok mini mengelilingi berhiaskan taman dan sbuah pintu dngan candi gegelung begaya bangunan bali kuno yang antik.
no.46. aku mengetuk pintunya dan kmudian pintu berderit dan sesosok prmpuan bule brtubuh tinggi menohokkan kpalanya..
"hi.... widi, how are you"
"hi amanda, I'm well, thank you"
“please come in”
aku sudah bberapa kali ke tempat ini. jadi aku langsung menuju tempat dmana kami sering mendiskusikan semua pekerjaan design, ruangan dengan meja yg penuh dengan kertas2 dengan corat coret warna yang sering kali terlihat sngat tidak rapih.

"Sorry widi to bother u.l know you are busy. l got the fabric from the boys.l have a question.there is the one lot of rayon voile that needs to be changed. then there is the silk chiffon from last night also that is clearly the wrong color, but there are also 2 other bundles of chiffon and one has dirty marks on it. the question is are these other 2 chiffon pieces just for my reference so that l can dye other piece the same?..."
sejenak terdengar lagi percakapan tadi sore di telpon di telingaku.... "kenapa ya... untuk bisa berteman saja kita susah?"
"Widi... why you look so sad? are you ok?"
"oh..eh.. I...I'm ok amanda. yes those 2 other ciffon pieces are for your reference, and for the other pieces which have dirty marks on it is a sample of some rejected dyed fabrics. it's may because of unbalance sprayed of the color along the dying process"
"uhmm.. I have told yunus to be more careful"
"l still don’t have the brown fabric. l have had some problems with the colors in the print also...what do you want to do about tonight?"
"I have to see yunus tonight. and i will bring this sample of the dress for him. I know, may be photo-print with CMWK system is too hard for him to do. but we have no choice, we will try"
"yeah that's right.. thank you widi, I appreciate it. so you will leaving now?"
"yes amanda, I have to go now"
"ok... take care....
but widi.... why you look so sad? are you ok?"
"I'm ok amanda. thank you.. I'm going..."
"ok..widi, see you tomorrow"
aku bergegas mengemasi sample2 dress yg dberinya dan cepat2 pergi.. kepalaku terllu sibuk dgn fikiran fikiran ku sendiri. smua percakapan dengan dwi di telpon seperti mengalir lagi dalam kepalaku. aku tak bsa menahan semua perasaan itu. aku kendarai motorku tak tentu arah.. tak tentu tujuan meski sharusnya kuselesaikan pekerjaanku.....
....................

senja mulai beranjak malam... deburan ombak pantai petitenget ku rasakan bergemuruh di rongga dadaku. kubiarkan semuanya lepas disana. kubiarkan semua sedihku mengalir terseret ombak bersama butir butir pasir pantai. mengalir deras bersama semua percakapan tadi sore...
"tadi ku telpon fleximu, tapi yg angkat bpakmu, katanya kmu keluar..."
"iya aku keluar”
“kmana wick?”
“keluar aja, sebentar juga aku keluar lagi kok..... aku sama cowok ku..."
ombak berdebur lagi... bergemuruh... dadaku sesak.. seperti ada yang menghimpit... dan pecakapan itu mengalir..
"kenapa ya... untuk bisa berteman saja kita susah?"
aku diam tak tahu hrus berkata apa...
"Iya, tapi Tuhan maha tahu, wick. Beliau tahu yg terbaik untuk mu untuk ku, Beliau tahu kenapa harus begitu. maka setiap kali, aku selalu mengalah dengan semua kenyataan itu..."
"aku cuma merasa bersalah, dulu aku terlalu jahat sama kamu"
kubenamkan seluruh sedihku ke dalam ombak.... kubiarkan semua mengalir terseret hanyut... ku reguk semua rasa sakit dari luka yg kini tak kan pernah sembuh..
"untuk bisa berteman saja kita susah..."
kata itu terngiang....
"berteman saja kita susah"
harapan ku yang terakhirpun... kini kurelakan... kini kumengalah dengan semua keadaan itu... kini semua kukubur dalam... ....
semilir angin pantai yang dingin berhembus dengan lembutnya.... kini kulihat semua harapan dan kenangan itu hanyut semakin jauh ke tengah laut...
"mencintai adalah sebuah keharusan... dicintai adalah sebuah kebahagiaan... "
aku rebah dalam lembutnya dingin yang menusuk hingga ke dada... dalam merdunya lantunan kata.. "berteman pun kita susah....."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

etelah sekian lama, kemarin kmu hadir, memberi warna lembaran lembaran baru yg selama ini selalu kosong tak berwarna atau hanya hitam dan kelabu, tapi...
***

malam pekat... dan dingin, aku memandangi hanphone ku yg berantakan di lantai.
saat bsa ku rakit lagi dan keypad brfungsi dgn normal, sebuah pesan masuk..

"sorry to disturb u.,, never again"

aku tak tahu hrus brkata apa, mski aku ingin menjelaskan smuanya.
bahwa kata2 itu cuma becanda. hal yg tak seharusnya...
jauh dari dasar hati, tulus aku memohon sejuta maaf...

angin malam yg dingin berhembus lagi, menerpa cerita lalu dan membuka lembaran lembaran lama...
sesuatu yg ditulisnya dulu kini ku alami..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS



Ketika kulihat kau berdiri disana
Sedang aku hanya bisa terduduk lemas disini
Dan ketika kau gerakan bibir mu untuk bicara
Yang kau sebut hanyalah 'dia'

Aku merasa aliran darahku terhenti sampai dikaki
Mungkin butuh waktu lama untuk mengerti
Apa yang kau pikirkan tapi tak terungkap
Sesuatu di jiwaku menangis
Ketika kulihat 'dia' di matamu

Aku cinta ketika kau merindukan ku
Seperti caraku merindukan mu
Jalan yang seharusnya terjadi

Tapi kau terus memebiarkan aku merindukan mu
Kau tak pernah merindukan ku
Dan kau biarkan semua itu terjadi

Aku berbicara pada diriku sendiri hari akan berlalu
Tapi kau tetap tak membiarkan perasaanmu terbuka
Hanya sebuah janji yang kau beri
Menjadi judul dalam lembar jalan hidupku hingga hari ini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

pakah mungkin aku bisa merasakan dan menjalani lagi hariku yang telah berlalu. Hari dimana aku merasa dianggap, merasa diperlukan dan merasa dikasihi.Tapi kini aku tak tahu lagi apa yang mesti aku lakukan ketika henigpun tiba, wajahnya terbayang. Setelah “dia “ pergi meninggalkan aku tanpa satupun yang pasti, aku makin merasa sepi,aku merasa dunia tidak adil padaku.
Kini karena tuntutan hidup membuat aku harus terdampar disini, menjalani hari jauh dari keramaian dan jauh dari orang orang yang pernah dekat denganku. Aku belajar mandiri, balajar memutuskan segala sesuatunya sendiri tanpa seseorang di sampingku, entah itu kakak, teman atau sahabat. Aku merasa sedikit terlantar. Semua impian dan harapan ku kubur disini termasuk sebuah kerinduan yang terpendam, kerinduan yang berjalan sepihak, kerinduan yang hanya bisa aku kirim lewat tuts tuts keyboard seolah perasaan rindu itu bisa aku kirim lewat komputer. Di sudut hatiku tersimpan harapan moga dia tahu bahwa aku amat rindu padanya, tapi perasaan itu segera aku padamkan demi mengingat bahwa perasaan itu tak peranah ada dalam hatinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"Yakin wid, kamu mau kasih video ini sebagai kado ultah nya??"
"gak ada sesuatu yang lain lagi yang menurutku bsa jadi special ki"
"tapi format video ini gak bisa dibaca vcd player"
"ga apa apa, aku taw cara mengconvertnya jadi video cd yang bisa di baca di vcd, kiki... yang paling penting, kmu tolong aku, aku maw ngerjain sedikit lagi sampulnya.. jadi tolong ya... kalo ada kep.studio datang kmu tanganin tugasku dulu.. yah...yah"
"kamu ini..., ya sudah.. tapi kenapa harus video ini?"
"video ini mengambil setting di tampak siring tahun 1935, aku selalu kagum dengan seniman seniman gianyar, bukan saja seni patung, seni lukis dan tari barongnya, tapi seni peran waktu itu pun jga sudah sangat indah seperti di video ini"
"tapi ceritanya sedih, poetoe yang patah hati, he..he.. apa karena ceritanya mirip, kau juga patah hati rupanya"
"ah sudahlah, sekarang kamu bantu aku, jangan khawatir.. setidaknya aku gak akan sampai bunuh diri seperti poetoe, he..he.."

pukul 6 sore... pulang kantor aku buru2 pulang ke kost mengambil tas dan helm ku. kali ini aku pulang lewat sukawati. rasanya sudah beberapa tahun aku gak pernah lewat kesana. sejak bypass Prof. Ida Bagus Mantra dibuka.
suasananya masih sama... jantungku rasanya sedikit berdegup saat sampai di br.penida, sesaat setelah aku melewati jembatan. sekali lagi aku jadi ragu ragu... apakah kado ini pantas? tapi dalam hati, setidaknya kado ini kukerjakan dengan sepenuh hati.. untuk seseorang yang sangat istimewa, yang kini dengan ketulusan dan hati yang lapang harus kuterima kenyataanya, dan harapan ku yang terakhir.. kami bisa menjadi teman yang baik.. setelah beberapa cerita lalu ku ttg sikapnya padaku yang pahit...

"Om Swastyastu bli wayan nova..., napi gatre?"
"Om Swastyastu...., maaf.., dengan siapa nggih?"
"tyang widi bli"
"oh.. widi, kok tumben??, maaf soalnya sampun lama sekali nggih gak pernah mampir kesini?"
"he.he.. nggih bli, mangkin sudah kerja, jarang libur... bli tyang mau titip kado buat kadek"
"ooh.. tapi apa gak masuk saja? kadek ada di rumah"
"nggih kapan kapan tyang mampir, soalnya tiyang buru buru..., tyang sudah di tunggu di rumah"
"oh kenten, jagi budal ke kampung??"
"nggih..."
"oh nggih, nggih, hati2 nggih, nanti tyang kasi kadonya ke kadek"
"suksma bli, tyang pamit"

akhirnya sudah, aku lanjutkan perjalananku pulang.. suasananya masih seperti 6 tahun yang lalu..
aku bersyukur suasana ini tak hilang dari hatiku....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS