Tak ada arah,
tak Jua anak panah,
bersama bintang, bersama angin
bersama hampa
arungi samudra luas
mencari tepi
tuk tambatkan hati dan semua mimpi..
Dwi M Hp
20/04/2006
07:15 PM
ku usap layar hand phone ku yang sedikit mengembun. kubaca sekali lagi puisi yang dikirimkannya tadi malam.
kira kira apa yang kamu maksudkan dalam puisimu wick? aku kurang paham menerjemahkan maksud dari sebuah puisi.
aku hanya bisa terpesona akan keindahan deretan kata itu.
jika memang ingin kamu tambatkan hati, bukankah selama ini aku ingin menjadi tepi itu? meski tak seluas dermaga.
tapi km tak pernah memilih ku, dan sekrang km sdh dgn yg lain, itulah kenyataannya...
udara sangat dingin dan lembab, rumput rumput masih basah oleh embun semalam. indah berkilauan saat surya pagi menyinarinya..
aku memandangi awan yang berarak. aku mencoba membesarkan hati... walau kurasa semua telah jadi rapuh kini....
Sejuta rahasia dilangit tersimpan,
tangisan rintik hujan,
gelak tawa terik sang mentari.
Bila hidup ini seperti langit, mengapa trbahak saat bhgia?
untuk apa tersedu saat kecewa?
Bila semua arus kan berakahir di laut,
untuk apa melawannya?
Karena keindahan yg sebenarnya
seperti pelangi yg selalu memberi warna dalam kehidupan ini.
Dwi M Hp
22/07/2006
06:06 PM
Lama telah aku tingalkan,
lama telah aku lupakan,
terbiar mereka tertidur dalam kebisuan,
oh kini aku merindukannya,
aku menggapainya,
ku usap debu di wajahnya,
kubuka.. kubaca...
dan kutulis smua cerita...
tentangmu dlm mimpi mimpi malamku
Dwi M Hp
18/07/2006
07:51 PM
"kamu kembalikan semua wick.. kmu gak suka puisi ku?"
"Aku tak pernah kembalikan semuanya, malam ini tiba tiba saja dia hadir, semua kan tetap kusimpan.
Kamu, sosok yg tak mungkin kulupa dalam hidupku, aku sangat rasakan tulus dalam hatimu. Kamu boleh membenci aku"
hari sudah mulai malam.. aku bersandar mencoba berusaha menghilangkan penat seharian bekerja. tapi deretan caracter di layar hp ku itu masih terbayang. sejak dikirimkannya tiga tahun yang lalu.
bagaimana aku bisa membencimu wick. aku tak pernah sanggup membencimu. sekalipun kamu telah menyakitiku seribu kali.
tapi aku tak kan pernah bisa. aku hanya akan bisa menulis semuanya kedalam seribu cerita...
aku diam, aku tak tau harus menjawab apa.
angin dingin berdesir. ku ketatkan jaket ku. jari jariku menyentuh tuts tuts keyboard laptop kesayanganku. tanpa henti...
sampai ku lelah.. dan ku tulis...
Lama sudah ku menulis,
banyak sudah kugoreskan pena,
banyak pula ku simpan cerita, tentang tangis dan tawa,
seiring desir angin dingin,di malam sunyi yg kian pekat, akhirnya kututup jua,
entah untuk selamanya......
100202
Dwi M Hp
18/07/2006
08:27 PM
Ketika malam tiba
dan kegelapan perlahan menyelimuti bumi
aku tak hentinya memikirkanmu
kau bagai tebawa angin
berhembus di setiap tempat yang ku pijak
kau berada dalam segala sesuatu yang kulakukan
Aku lihat wajahmu ketika kututup mata ini
dengan dirimu aku bisa merasakan
kasih tulus nan indah selamanya tak terbatas hari
ketika aku berjalan sendiri
harapanku telah kosong
akupun tak hentinya bermimpi tentang mu
aku melihat lukisan nan elok di matamu yang teduh
kau seperti bangkit dari surga
terbang bebas seperti angin
tapi sayang
aku telah kehilangan smua cintamu