RSS

"Yakin wid, kamu mau kasih video ini sebagai kado ultah nya??"
"gak ada sesuatu yang lain lagi yang menurutku bsa jadi special ki"
"tapi format video ini gak bisa dibaca vcd player"
"ga apa apa, aku taw cara mengconvertnya jadi video cd yang bisa di baca di vcd, kiki... yang paling penting, kmu tolong aku, aku maw ngerjain sedikit lagi sampulnya.. jadi tolong ya... kalo ada kep.studio datang kmu tanganin tugasku dulu.. yah...yah"
"kamu ini..., ya sudah.. tapi kenapa harus video ini?"
"video ini mengambil setting di tampak siring tahun 1935, aku selalu kagum dengan seniman seniman gianyar, bukan saja seni patung, seni lukis dan tari barongnya, tapi seni peran waktu itu pun jga sudah sangat indah seperti di video ini"
"tapi ceritanya sedih, poetoe yang patah hati, he..he.. apa karena ceritanya mirip, kau juga patah hati rupanya"
"ah sudahlah, sekarang kamu bantu aku, jangan khawatir.. setidaknya aku gak akan sampai bunuh diri seperti poetoe, he..he.."

pukul 6 sore... pulang kantor aku buru2 pulang ke kost mengambil tas dan helm ku. kali ini aku pulang lewat sukawati. rasanya sudah beberapa tahun aku gak pernah lewat kesana. sejak bypass Prof. Ida Bagus Mantra dibuka.
suasananya masih sama... jantungku rasanya sedikit berdegup saat sampai di br.penida, sesaat setelah aku melewati jembatan. sekali lagi aku jadi ragu ragu... apakah kado ini pantas? tapi dalam hati, setidaknya kado ini kukerjakan dengan sepenuh hati.. untuk seseorang yang sangat istimewa, yang kini dengan ketulusan dan hati yang lapang harus kuterima kenyataanya, dan harapan ku yang terakhir.. kami bisa menjadi teman yang baik.. setelah beberapa cerita lalu ku ttg sikapnya padaku yang pahit...

"Om Swastyastu bli wayan nova..., napi gatre?"
"Om Swastyastu...., maaf.., dengan siapa nggih?"
"tyang widi bli"
"oh.. widi, kok tumben??, maaf soalnya sampun lama sekali nggih gak pernah mampir kesini?"
"he.he.. nggih bli, mangkin sudah kerja, jarang libur... bli tyang mau titip kado buat kadek"
"ooh.. tapi apa gak masuk saja? kadek ada di rumah"
"nggih kapan kapan tyang mampir, soalnya tiyang buru buru..., tyang sudah di tunggu di rumah"
"oh kenten, jagi budal ke kampung??"
"nggih..."
"oh nggih, nggih, hati2 nggih, nanti tyang kasi kadonya ke kadek"
"suksma bli, tyang pamit"

akhirnya sudah, aku lanjutkan perjalananku pulang.. suasananya masih seperti 6 tahun yang lalu..
aku bersyukur suasana ini tak hilang dari hatiku....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS